Balok es
dingin dan keras
nampak kuat dan bersinar
terlalu dingin untuk disentuh
terlalu licin untuk digenggam
Balok es
pengundang sepi
Tangan ragu-ragu mendekat
takut tak bisa lepas
dan terluka
Balok es
penyejuk di kala geram
penenang di kala murka
tapi kaku tak berdaya
sulit berbuat apa-apa
Tapi tahukah kamu
balok es yang dingin dan keras
dulunya hangat dan cair?
Tahukah kamu
balok es yang nampak kuat dan bersinar
akan melemah dan tak bersinar saat bertemu hangat?
Balok es
dingin dan kaku
padahal dulu tidak begitu
dia pernah hangat dan mengalir
tenang dan ramah layaknya air
Tapi alam terus berputar
hingga datang waktu di mana derajatnya direndahkan
Dia yang hangat dan mengalir,
membeku menjadi dingin dan kaku
***
Aku adalah manusia dengan darah, daging, dan tulang, tapi apakah sebutan balok es tidak lebih cocok untukku?
-Arjen L. Melkior
No comments:
Post a Comment