Saturday 2 May 2015

Ruang

I.

Aku adalah manusia
Dengan sekian ruang kosong di sekujur tubuhku
Sebut saja aku rumah
Bangunan dengan ruang-ruang kosong di dalamnya
Bangunan yang setiap ruangannya bisa jadi tempat istirahat
Iya, aku adalah rumah
Hangat tapi sepi
Terawat tapi kosong


II.

Apakah kamu tersesat?
Jangan takut, kamu tidak sendirian
Kenapa merengut?
Jangan cemberut begitu

Bicara

Biar ku dengar suaramu
Biar ku simak suka-dukamu

Bicara

Kenapa membatu?
Dingin?
Apa yang kamu risaukan?

Baiklah
Tidak apa kalau belum mau bicara


III.

Aku adalah sebuah rumah
Dengan ruang-ruang kosong di dalamnya
Silakan kamu singgah dan istirahat

Ruang-ruang disela jemariku
Biar diisi oleh jemarimu
Hangat mengalir dari ujung jari hingga tangan
Moga-moga ini jadi awal ketenangan

Silakan kamu isi ruang-ruang kosong di kedua lenganku
Biar aku dekap kamu
Tulang pipi beradu tulang rusuk
Wajah mengahadap langit
Tubuh dingin jadi hangat
Badan kaku jadi santai
Hati batu jadi luluh

Kenapa kamu menggeser kepalamu?
Dari ruang dada pindah ke ruang leher
Apa detak jantungku mengagetkanmu?
Maaf, aku....

*

Tidur
Dia sudah tertidur

Kepalanya masih betah
Hidung bangirnya menjajah
Nafas lembut bikin merinding
Jantung rontok
Pikiran terbang
Luluh
Melayang
Tidur

Ooh, kenyamanan


-Arjen L. Melkior








No comments:

Post a Comment